Tata Cara Sholat Dhuha Yang Benar Sesuai Sunnah Dan Bacaan Doa nya

Advertisement
Advertisement
Tata Cara Sholat Dhuha Yang Benar Dan Bacaannya - Seperti yang kita ketahui dan yang suka dijelaskan oleh ustadz bahwa sholat sunnah dhuha ini memiliki banyak manfaat dan juga hikmah yang dapat kita raih apabila kita hendak mengerjakan sholat tersebut dan diantara salah satu manfaatnya ialah dapat membukakan pintu rezeki dan diri kita akan selalu merasa lapang dada dalam semua urusan.

Dan disini kami setelahnya kemarin sudah menjelaskan dengan bacaan niat dan doa setelah sholat dhuha kini kami akan sharing tentang tata cara sholat dhuha yang benar sesuai sunnah yang lengkap dengan bacaannya, Namun sebelum itu kita akan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana tata cara pelaksanaan shalat dhuha, yuk kita simak selengkapnya.

Dalam pembahasan singkat seputar sholat dhuha alangkah baiknya jika kita mengetahui pengertian sholat dhuha yaitu sholat sunnah yang dikerjakannya di pagi hari apabila sudah mulai memasuki waktu dhuha (waktu ketika terbitnya matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta atau sekitaran pukul 07.00 WIB hingga akan memasuki waktu sholat fardhu dzuhur) dan waktu yang paling pas yang kerap banyak dilakukan oleh orang-orang yaitu sekitar pukul 08.00-10.00 pagi.

Tata Cara Sholat Dhuha Yang Benar Sesuai Sunnah

Adapun dalam waktu pelaksanaanya yang paling tepat menurut sebahagian ulama berpendapat bahwa waktu yang paling baik untuk mengerjakan sholat sunnah dhuha yaitu sekitar pukul 08.00 hingga pukul 10.00 wib. Dan ada juga waktu yang haram untuk menunaikan sholat dhuha yaitu Sesudah Shalat Subuh hingga matahari bersinar dan Ketika hampir masuk waktu Zuhur hingga tergelincir matahari.

Berikut ini adalah beberapa hadist yang terkait dengan sholat dhuha
“Siapapun yang rutin shalat dhuha, akan diampuni dosanya, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan” (HR. Turmudzi)

“Barangsiapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)

“Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku 3 perkara: puasa 3 hari setiap bulan, 2 rakaat shalat dhuha, & shalat witir sblm tidur” (HR. Bukhari Muslim)

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya.” (HR. Muslim no. 1176)

“Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma’ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.” (HR. Muslim, no. 1181)

“Wahai anak Adam shalatlah empat rakaat di awal hari, Aku akan lindungi engkau hingga akhirnya.” (HR. Tirmizi, no. 437)

“Tidak ada orang yang memelihara shalat Dhuha, melainkan dia seorang yang kembali, karena dia adalah shalat awwaabin (shalatnya orang-orang yang kembali).” (HR. Ibnu Khuzaimah)

“Siapa yang shalat Fajar berjamaah, kemudian duduk untuk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka baginya bagaikan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmizi, no. 586)

“Pada diri manusia terdapat 360 persendian. Harus baginya bersedekah untuk setiap dari persendian itu”

Mereka berkata, “Siapakah yang mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda, “Dahak yang ada di masjid kau tanam, atau sesuatu (berupa gangguan) di jalan engkau singkirkan. Jika kau tak mampu juga, maka dua rakaat Sholat Dhuha telah mencukupi bagimu”.(HR. Ahmad)

“Barangsiapa yang keluar menuju Sholat Dhuha, sedang tak ada yang membuatnya capek kecuali sholat itu, maka pahalanya laksana pahala orang yang ber-umroh”. (HR. Abu Dawud)

“Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan sembahyang DHUHA? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah”. (HR. Thabrani dari Abu Huraerah).

“Barang siapa yang melaksanakan shalat dhuha 2 rakaat, maka akan ditulis sebagai orang- orang yang tidak lalai dalam mengingat Allah. Barang siapa yang melaksanakan 4 rakaat, akan ditulis sebagai orang- orang yang suka beribadah. Barang siapa yang melaksanakan 6 rakaat, maka akan dicukupkan ia pada hari tersebut. Barang siapa yang melaksanakan 8 rakaat, akan ditulis sebagai orang- orang yang selalu berbuat taat. Dan barang siapa yang melaksanakan 12 rakaat, maka Allah akan membina baginya mahligai di dalam Surga”. (HR At Thabrani)

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani).

Dalam pelaksanaan atau tata cara mengerjakan sholat dhuha itu sama saja seperti kita mengerjakan sholat pada umumnya yaitu yang diawali dengan bacaan niat dan diakhiri dengan bacaan salam.
  • Membaca niat sholat dhuha didalam hati
  • membaca takbir (Takbiratul Ikhram)
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat al Fatihah
  • Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail
  • Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
  • I’tidal dan membaca bacaannya
  • Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
  • Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
  • Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
  • Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.

Kemudian setelah selesai mengerjakan sholatnya disunatkan juga untuk membaca doa sholat dhuha sebagai mana telah kami tulis untuk bacaan doanya pada halaman sebelumnya. Mungkin itu saja yang dapat kami sajikan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi semuanya.

Advertisement